1. Pengertian Taqwa
Taqwa berasal dari perkataan
waqa yaqi-wiqoyah yang artinya memelihara. Seperti yang tercantum di dalam
surat At-Tahrim ayat 6
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا
أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا
مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ
مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya : “Wahai orang-orang
yang beriman, hendaklah kamu memelihara diri kamu dan keluargamu dari api
neraka.”
Dengan kata lain, perkara yang disuruh adalah membina
sifat-sifat mahmudah. Mengumpulkan dan membina sifat-sifat mahmudah itulah
sebagai pemelihara kepada Allah SWT. Membina sifat-sifat mahmudah itulah usaha
ke arah taqwa. Seluruh sifat mahmudah itu adalah taqwa. Taqwa membawa
keselamatan dunia dan akhirat. Taqwa adalah pakaian jasad batin atau roh. Ia
adalah amalan jiwa atau roh. Kalau sungguh-sungguh diamalkan dan dihayati, akan
lahir sifat-sifat mahmudah seperti jujur, adil, berkasih sayang, lemah lembut,
pemurah, tawaduk, sabar, ridha, tawakal lapang dada, pemaaf, simpati dan
sebagainya.
a. Taqwa secara timiologi artinya takut,
memelihara, menjaga, dan melindungi.
b. Taqwa secara terminologi artinya memelihara
iman dengan menjalankan ajaran islam secara utuh, konsisten, dan konsekuensi.
c. Taqwa menurut imam Ghazali dibagi menjadi
3 yaitu:
1.
Takut
dan malu
2.Taat dan beribadah
3. Membersihkan hati dari dosa
Taqwa bukan
hanya sebatas melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah SWT. Bukan
sebatas menunaikan ketaatan dan menjauhkan kemaksiatan. Bukan sebatas membuat
apa yang disuruh dan meninggalkan apa yang dilarang. Bukan juga sebatas
meninggalkan apa yang haram dan menunaikan apa yang fardhu. Bukan sebatas
membatasi diri kepada yang halal saja dan bukan sebatas beramal dan taat kepada
Allah SWT. Bukan sebatas menjauhkan yang syirik dengan beramal dan bukan
sebatas beramal untuk menjuruskan ketaatan kepada Allah SWT semata-mata.
Kebanyakan orang membuat apa yang disuruh dan meninggalkan apa yang dilarang
atau orang menunaikan ketaatan dan menjauhkan kemaksiatan bukan semata-mata
karena Allah SWT. Namun, mereka taat mungkin karena ada sebab-sebab lain.
Contohnya ingin mendapatkan upah, ingin di puji, untuk mengambil hati orang
lain, ingin lebih dihormati, ingin menjaga nama dan kedudukan, takut dihukum,
dan takut di hina oleh orang lain. Sehingga, orang yang bertaqwa adalah orang
yang luar biasa. Karena orang yang bertaqwa akan selamat di dunia dan di
akhirat.
2. Ciri-ciri Taqwa
Muttaqin
adalah orang yang memelihara iman, menjalankan semua ajaran islam secara utuh,
konsisten, dan konsekuen.
Ciri
muttaqin adalah :
1. Percaya pada yang ghaib
2. Mendirikan sholat
3. Membelanjakan sebagian rezeki yang
diperolehnya
4. Percaya kepada segala apa yang diturunkan
oleh Allah baik sebelum dan sesudah Nabi Muhammad’alaihi Wassalam -
Dalam surat Al-Baqarah ayat 177, ciri muttaqin
adalah:
- Iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, dan para Nabi﴾memelihara iman﴿
- Mengeluarkan harta yang dikasihinya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang terputus di perjalanan, orang-orang yang minta dana, orang yang tidak mampu memerdekakan hamba sahaya
- Memelihara sholat dan menunaikan zat ﴾memelihara ibadah formal}
- Menepati janji, atau memlihara kehormatan diri.
- Sabar di saat kepayahan, kesusahandan diwaktu perang { memiliki semangat juang}
3. Asas Taqwa
Asas Taqwa yang lahir bermula dari aqidah yang
diikuti dari syahadat, sembahyang, puasa, zakat, dan naik haji.
4. Manfaat Taqwa
a. Di ampuni dosa-dosa kita
b. Di berikan rahmat dan hidayah dari Allah SWT
c. Dimudahkan segala urusan kita
d. Dilipatgandakan pahala kita
e. Mendapatkan berkah
f. Di berikan jalan keluar dan rezeki
4. Kiat-kiat supaya kita bertaqwa
a. Selalu mengingat menyebut asma Allah SWT
b. Dalam melaksanakan ketaatan harus ikhlas
c. Dalam kemaksiatan harus bertaubat, menyesal,
dan meninggalkannya.
d. Selalu bersyukur kepada Allah SWT
e. Dalam mendapat musibah haruslah ridho terhadap
ketentuan Allah SWT dan memohon pertolongannya yaitu dengan melaksanakan
sholat.
f. Selalu mengerjakan sesuatu atas dasar Allah SWT
dan dengan ikhlas.
g. Hendaklah amalan-amalan sunah tidak membuatnya
lupa akan kewajiban yang lainnya.
5. Amalan Taqwa
Berbicara
dapat menjadi taqwa kalu apa yang kita bicarakan itu adalah ilmu, nasihat, atau
perkara-perkara yang baik, bermanfaat, dan dilakukannya atas dasar Allah SWT.
Hendaklah kita supaya senantiasa bersifat taqwa. Karena sifat taqwa ini adalah
bekalan di akhirat. Itu juga untuk mendapat bantuan AllahSWT dalam berbagai
bentuk. Iman adalah meyakini bahwa Allah SWT ada, mencipta, mengatur,
memelihara alam semesta. Peraturan-peraturan bersifat humanistik, realistik,
holystik, dan homynehensif. Iman yang demikian akan menumbuhkan dan
menggerakkan manusiauntuk mencintai Allah sehingga manusia mau melaksanakan
peraturan-peraturan yang berupa perintah dan meninggalkan larangannya. Iman
sebagai pondasi manusia untukberkata dan berbuat, sedang taqwa adalah perkataan
danperbuatan manusia yang sesuai dengan apa yang di imani. Bila anda ingin
hidup lebih baik, isilah hidup anda dengan iman dan taqwa.