Bertobat adalah sesuatu yang wajib bagi setiap muslim dan Allah SWT
memerintahkan pada kita semua untuk bertobat, seperti tertulis dalam firman-Nya
disurah At Tahrim ayat 8 : Hai orang-orang yang beriman,
bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang
semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan
memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari
ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia;
sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil
mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan
ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tobat dapat menghilangkan kesedihan dan kegelisahan. Tobat juga bisa
mendatangkan kebaikan, keberkahan, mempermudah yang sukar, memperluas rezeki,
menjauhkan diri dari azab, menjadikan jiwa penuh kedamaian dan menjadi sarana
yang paling mendasar dalam menggapai cinta Illahi
Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang bertobat, Allah SWT sangat
mencintai orang-orang yang kembali pada-Nya, perhatikan firman-Nya sbb
: ”…… Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri.: (QS. Al Baqarah ayat 222)
Apabila ada dari kita yang merasa telah terlalu banyak berbuat dosa dan
maksiat sebaiknya kita jangan berputus asa dari rahmat ampunan
Allah, karena Allah SWT selalu memberikan kesempatan pada kita
untuk bertobat, sebagaimana tertulis dalam firman-Nya : Katakanlah: “Hai
hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Az
Zumar ayat 53)
Namun dalam tobat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar tobat kita
diterima oleh Allah SWT, para ulama menjelasakan beberapa syarat- syarat
nya antara lain :
1.
Islam
Tobat yang diterima hanya tobat seorang muslim, karena itu, tobatnya
orang kafir adalah dengan masuk islam. Hal ini dijelaskan Allah dalam
firman-Nya: Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang
mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di
antara mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat
sekarang.” Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang
mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang
pedih. (QS. An Nisaa:18)
2.
Ikhlas.
Tidak sah tobat seseorang kecuali dengan ikhlas dan dengan cara menujukan
bahwa tobatnya tersebut semata mengharap ampunan dan penghapusan dosanya.
3.
Mengakui dosa.
Tidak sah tobat seseorang, kecuali setelah mengetahui, mengakui dan memohon
keselamatan dari akibat perbuatan dosa yang ia lakukan, sebagaimana disampaikan
Rasulullah SAW kepada
A’isyah dalam kisah Fitnatul Ifki:
Amma ba’du, wahai A’isyah sungguh telah sampai kepadaku berita tentangmu bagini
dan begitu. Apabila kamu berlepas (dari berita tersebut) maka Allah akan
membersihkanmu dan jika kamu berbuat dosa tersebut, maka beristighfarlah kepada
Allah dan bertobatlah kepada-Nya. Karena seorang hamba bila mengakui dosanya
kemudian bertobat kepada Allah niscaya Allah akan menerima tobatnya. (HR Al
Bukhori).
4.
Menyesali perbuatan dosa.
Penyesalan akan memberikan tekad dan kemauan yang kuat untuk tidak
mengulangi perbuatan dosa atau kemaksiatan yang pernah dilakukan. Oleh
karena itu tidak akan ada tobat kecuali yang timbul dari rasa penyesalan
terhadap kesalahan atau dosa yang telah dilakukannya.
5.
Meninggalkan perbuatan dosa.
Apabila dosa yang dilakukan berupa meninggalkan kewajiban yang Allah
berikan, maka cara meninggalkan perbuatan dosanya adalah dengan
melaksanakan kewajibannya. Dan apabila perbuatan dosa yang dilakukan adalah
melanggar larangan Allah, maka tobatnya adalah harus tidak mengulanginya lagi
atau tidak melakukan pelanggaran lagi .Ini termasuk syarat yang harus dilakukan
dalam tobat. Perhatikan firman Allah SWT: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni
dosa selain dari pada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka mengatahui.” (QS. Al Imran:135)
Intinya, Istighfar tanpa meninggalkan kemaksiatan adalah tobatnya para pendusta.”
Intinya, Istighfar tanpa meninggalkan kemaksiatan adalah tobatnya para pendusta.”
6.
Tobat harus dilakukan pada masa diterimanya tobat.
Tobat manusia tidak akan diterima apabila ia bertobat saat menjelang
kematiannya, hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT : “Dan tidaklah Tobat itu diterima Allah dari
orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada
seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya
bertobat sekarang” Dan tidak (pula diterima Tobat) orang-orang yang mati sedang
mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang
pedih.” (QS. An Nissa :18)
Nabi Muhammad SAW bersabda : ”sesungguhnya pada tobat ada pintu yang
dibentangkan terbuka lebaran atara timur dan barat, yang tidak akan ditutup
sampai matahari terbit dari barat (Hadits Hasan)
Dan tobat juga tidak akan diterima oleh Allah SWT, saat nyawa telah sampai
ujung tenggorokan, ketika malaikat mencabut nyawa. Ketentuan ini berdasar pada
sabda Rasulullah SAW : ”Allah senantiasa menerima tobat hamba-Nya selama nyawa
belum sampai pada ujung tenggorokannya.” (HR. Tirmidzi hadits hasan)
Teman-teman semua, usahakanlah untuk senantiasa bertafakur sepanjang hidup
kita, apabila kita menemukan keadaan diri kita masih bergelimang dosa,
segeralah bertobat, sebelum nafas sampai pada ujung tenggorokan kita. sesal
sebelum ajal adalah yang terbaik. before your regret
No comments:
Post a Comment